VSWR (Voltage Standing Wave Ratio) dan Return loss


VSWR (Voltage Standing Wave Ratio) VSWR adalah rasio perbandingan antara gelombang datang dan gelombang pantul dimana kedua gelombang tersebut membentuk gelombang berdiri. Gelombang berdiri (Standing Wave)  merupakan gabungan antara refleksi dan interferensi yaitu geombang pantul menginterferensi gelombang datang sehingga fasa gelombang datang terganggu oleh gelomabang pantul yang mengakibatkan gelombang datang mengalami kerusakan. Semakin tinggi nilai VSWR berarti performansi dari antena tersebut semakin tidak baik atau gelombang yang terinterferensi semakin besar
         VSWR juga dapat di artikan sebagai perbandingan antara gelombang maksimum dengan gelombang minimum. VSWR merupakan parameter yang juga sebagai penentu matching antara antena dan transmitter.
            Kondisi yang paling di harapkan untuk nilai VSWR terbaik yaitu bernilai 1 namun untuk nilai VSWR paling besar yang bisa di toleransi berdasarkan teori yaitu bernailai 2. Mengapa demikian akan dijelaskan berdasarkan perumusan di bagian Retrun Loss : 

Grafik VSWR

 Grafik VSWR area yang bernilai 1 sampai dengan 2

Berdasarkan perhitungan dan teori niali VSWR diproleh dengan rumus dasar sebagai berikut :

Rumus-Rumus VSWR :

Rumus-Rumus VSWR
 VR  = Tegangan Pantul
VT  = Teganagan yang di transmisikan
 PR  = Daya Pantul
 PT  = Daya yang di transmisikan
V0+ = Tegangan Gelomabang yang di transmisikan
V0- = Tegangan Gelomabng yang di pantulkan

 Rumus-Rumus VSWR 
                                        Jawab :
 Rumus-Rumus VSWR


Return loss
            Return loss adalah salah satu parameter yang digunakan untuk mengetahui berapa banyak daya yang hilang pada beban dan tidak kembali sebagai pantulan. Retrurn loss pada dasarnya memiliki asal yang saling bersinergi dengan VSWR yaitu terjadi disebabkan oleh pencampuran antara gelombang yang ditransmisikan dan gelombang yang di panutulkan yang sama-sama menentukan matching antara perangkat transmiter dengan antena. Return loss juga dapat digunakan untuk melihat atau mengindikasi hilangannya suatu daya yang ditransmisikan dan seberapa besar Recaiver menerima daya yang di transmisikan. Dan juga dalam penentuan nilai performansi berbanding lurus dengan VSWR yaitu semakin kecil nilai Return lossnya maka akan semakin baik pula performansi antena tersebut. Hal ini dapat di simpulkan bahwa semakin sedikit daya yang hilang pada pentransmisian antena maka akan semakin bagus antena tersebut.
            Kondisi yang paling di harapkan untuk nilai Return loss terbaik yaitu kurang dari -10dB karena menyatakan nilai kehilangan suatu daya  namun jika dilihat dalam pengolahan data matematis nilai dari return loss dinyatakan dengan nilai positif. Jadi nilai return loss maksimum yang di perbolehkan adalah bernilai 10dB. Lain halnya jika dilihat dalam grafik ukur maka yang di pakai adalah kurang dari -10 dB, bisa kita lihat pada grafik

                 Grafik Return Loss
 Grafik Return Loss Nilai dibawah 10dB
Ada beberapa hal yang mempengaruhi return loss :
  • Tidak samnya Impedansi saluran dengan impedansi antena
  • Kerusakan pada feeder antena
  • Kerusakan pada conector media transmisi 
  • Tidak sesuai antara conector ntena dengan conector media transmisi
Rumus-Rumus Return Loss

Rumus Return Loss
Rumus Return Loss

Dalam perumusan, daya pantul maksimum antena berjumlah 10% = 10/100 dari daya yang ditransmisikan. Maka dapat di simpulkan dalam suatu rumus, menggunkan rumus nilai daya, mengenai alasan mengapa niali return loss maksimal adalah 10dB :

 Rumus-Rumus Return Loss

 Dari teori yang di paparkan di atas di tunjukan bahwa rumus Return loss adalah 
Rumus-Rumus Return Loss                  
darimana rumus tersebut berasal. Kita bisa membuktikanya dengan rumus-rumus nilai daya dan koefisien pantul yang sebelumnya telah kita bahas :



 Rumus-Rumus Return Loss

Kemudaian yang belum terjawab yaitu alasan mengapa nilai VSWR maksimum adalah 2. Dapat kita jawab dengan penurunan rumus berikut yang nilanya berkaitan erat dengan nilai Return loss. Dengan asumsi nilai VSWR maksimum =2 dan Return loss = 10dB.
Rumus-Rumus Return Loss

Untuk Mengutip Artikel Ini Silahkan Gunakan Referensi Berikut

IEEE : [1]  I. Mujahidin, “VSWR (Voltage Standing Wave Ratio) dan Return loss,” http://antenapropagasi.blogspot.com/2016/02/vswr-voltage-standing-wave-ratio-dan.html. 2018.
APA (Mujahidin 2018) :
Mujahidin, I. 2018. “VSWR (Voltage Standing Wave Ratio) Dan Return Loss.” http://antenapropagasi.blogspot.com/2016/02/vswr-voltage-standing-wave-ratio-dan.html.




Balanis, Constantine A. 2007. Modern Antenna Handbook Modern Antenna Handbook.
Balanis, Constantine E. 2005. “Antenna Theory: Analysis and Design, 3rd Edition - Constantine A. Balanis.” Book.
Hidayatulail, Basitha Febrinda, and Irfan Mujahidin. 2019. “Potential Of 77, 78 mW Red Diode Laser For Photodynamic.” JEEMECS (Journal of Electrical Engineering, Mechatronic and Computer Science) 2(2).
Lasmono, Joko, Anggraini Puspita Sari, Eko Kuncoro, and Irfan Mujahidin. 2019. “Optimasi Kerja Peluncur Roket Pada Robot Roda Rantai Untuk Menentukan Ketepatan Sudut Tembak.” JASIEK (Jurnal Aplikasi Sains, Informasi, Elektronika dan Komputer).
Mujahidin, Irfan. 2019. “Directional 1900 MHz Square Patch Ring Slot Microstrip Antenna For WCDMA.” JEEMECS (Journal of Electrical Engineering, Mechatronic and Computer Science).
Mujahidin, Irfan, and Basitha Febrinda Hidayatulail. 2019. “2.4 GHz Square Ring Patch With Ring Slot Antenna For Self Injection Locked Radar.” JEEMECS (Journal of Electrical Engineering, Mechatronic and Computer Science) 2(2).
Mujahidin, Irfan, Sholeh Hadi Pramono, and Aziz Muslim. 2018. “5.5 Ghz Directional Antenna with 90 Degree Phase Difference Output.”
Mujahidin, Irfan, Rudy Yuwono, and Ali Mustofa. 2015. “Rancang Bangun Rectifier Antenna Mikrostrip Ufo Pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB) Sebagai Pemanen Energi Elektromagnetik.” Jurnal Mahasiswa TEUB 3(2).
Pozar, David M. 2014. Igarss 2014 Microwave Engineering 4th Ed.
Prakarsa, Mardianto Teguh, Dinar Wahyuni, Nur Rachman, and Irfan Mujahidin. 2019. “Optimasi Sistem Komunikasi Dari Ht Dengan Hp Dalam Pelaksanaan Tugas Operasi TNI AD Menggunakan Metode DTMF.” JASIEK (Jurnal Aplikasi Sains, Informasi, Elektronika dan Komputer).
S, T Akbar, Abd Rabi’, Dessyderius Minggu, and Irfan Mujahidin. 2019. “Frequency Hopping Video Real Time Untuk Pengamanan Data Pengintaian Operasi Inteligence TNI.” JASIEK (Jurnal Aplikasi Sains, Informasi, Elektronika dan Komputer).
Yuwono, Rudy, Irfan Mujahidin, Ali Mustofa, and Aisah. 2015. “Rectifier Using UFO Microstrip Antenna as Electromagnetic Energy Harvester.” Advanced Science Letters.



15 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. jawabanya -10db untuk alasan kenapa harus 10db

    ReplyDelete
    Replies
    1. sebenarnya -9.54 dB. untuk -10 dB dikarenakan beberapa penulis menggunakan perumpamaan daya. diumpamakan daya yg terpantul dan hilang adalah 10%, dan daya total yg dikeluarkan adalah 100%. nnti tinggal masukin aja kerumus return loss itu tadi. Pr= Power Reflected. PT= Total Power

      Delete
    2. maaf belum bisa jawab, yg di atas bagus juga jwabanya

      Delete
  3. Replies
    1. Buat nilai2 tsb di balanis mmg gaada mas setau saya, cuma ada persamaannya aja. tp kalo di zhi ning chen ada. bukunya monopole planar antenna

      Delete
  4. manteb gampang dicerna bahasanya

    ReplyDelete
  5. Mau nnya ... knpa return loss itu bergantung sama frekuensi ?

    ReplyDelete

Pages